Belajar dari perumpamaan tentang anak yang hilang.
Anak yang bungsu adalah anak yang dimanja. Si bungsu tahu, paham dengan benar sifat dari bapanya, ia tahu bapanya bijaksana, adil. Memiliki sifat yang berbeda dengan kakaknya.
Apakah kita mengetahui siapa bapa kita. Bapa di dunia memberikan warisan, terlebih lagi bapa di sorga. Warisan yang kita miliki adalah warisan keselamatan. Kita baru saja merayakakan hari pencurahan Roh Kudus.
Si bungsu menuntut haknya, karena ia percaya pada bapa. Kepercayaan membawa keyakinan diri. Percaya bahwa warisan yang ada dari Tuhan pasti akan diberikan kepada kita. Ketika kita minta, kita pasti akan diberikan, jangan ragu.
Ketika kita mulai diberikan berkat sama Tuhan, ada pemahaman bahwa terdapat hal yang positif dan negatif, tersedia pilihan yang diberikan Tuhan bagi kita. Mau menggunakan untuk tujuan yang baik maupun tujuan yang tidak baik.
Saat diberkati Tuhan, terkadang manusia mulai menjauhkan diri dari Tuhan.
Gunakan berkat Tuhan yang disediakan bagi kita untuk kebaikan, karena sumber berkat itu sesungguhnya berasal dari Tuhan. Jangan lupa, ketika jawaban atas doa kita diberikan oleh Tuhan, marilah lebih dekat dan melekat pada Dia.
Berkat materi itu hanya sementara, tidak kekal. Sampai kapan kita mampu bertahan dengan harta kekayaan kita. Apakah kekecewaan menjauhkan kita dari persekutuan dan ibadah bahkan Tuhan itu sendiri. Yang kita kejar adalah berkat keselamatan, berkat firman Tuhan. Orang yang sukses adalah mereka yang melakukan firman Tuhan.
Ketika seseorang berbuat dosa, ada rasa tidak laysk, malu dengan Tuhan. Mentalitas sebagai anak Allah yang terpuruk karena membiarkan diri jauh dari Tuhan, padahal Dia Allah yang mengampuni dan memberi jalan keluar.
Hati-hati ketika kita memanfaatkan berkat Tuhan untuk kehidupan kita. Manfaatkanlah apa saja yang Tuhan titipksn pada kita dengan baik, untuk hormat dan kemuliaan NamaNya.